Google

Jumat, 14 November 2008

Jangan Menangis KNPI..

Jangan Menangis KNPI...

Oleh: Abhiram Singh Yadav

63 tahun telah kemerdekaan Republik tercinta ini telah tercapai. 100 tahun kebangkitan menunjukan integritas kita. 80 tahun Sumpah Pemuda telah kita lewati. Namun jika kita melihat situasi pemuda negri ini, hanya kepedihan yang kita rasakan saat ini.

Hampir tidak ada satupun pemuda yang bersinar pada pentas dunia. Jika kita bandingkan pemuda India dan Cina yang terus berpacu dalam persaingan global, kita justru sibuk dengan saling memfitnah. Sebagai salah satu negara besar di Asia, sudah sepantasnya kita dipandang sebagai Cendekiawan global yang sudah sepantasnya disegani.

Dualisme kepemimpinan di KNPI adalah wujud tersesaatnya pemuda bangsa ini. Tersesaat karena kepentingan individu tertentu serta disesaatkan oleh kepentingan material tertentu. Satu kongress telah dilewati dengan segelintir pemuda yang entah keabsahannyaakan kemana. Satu lagi Kongress telah dimulai dengan bayang-bayang permasalahanke depan. Pemuda kita sedang dalam kegelapan.

Indonesia memerlukan seorang tokoh nasionalis yang kuat pendiriannya serta tidak terlibat dalam praktek-praktek money politik yang akan merusak akar-akar pemuda-pemuda kita untuk memimpin Indonesia ke depan.

Terlihat bahwa untuk memilih tokoh pemuda sebagai pemimpin, kita kerap mengandalkan hanya orang-orang kaya tanpa mempertimbangkan kemampuan mereka untuk membangun KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dimana letak semangat ’45 yang pernah ada di darah tiap insan pemuda kita saat menciptakan suatu mahakarya kemerdekaan. Dimana semangat Sumpah Pemuda yang sudahberumur 80th danseharunya menjadi fondasi kesucian berkarya pemuda negri ini. Pemuda saat ini perlu menciptakan suatu karya kemandirian. Kemandirian yang berorientasi murni demi kemajuan pemuda-pemudi nusantara.

Bandingkan saja dengan Malaysia dan Singpore yang telah membuat wadah kepemudaan mereka penuh dengan intelektualitas, kemandirian, nasionalisme dan integritas yang semua demi kemajuan kepemudaan mereka. Disini kita bisa mencermati bahwa KNPI kita masih tanpa arah yang benar, di tambah dengan dualisme kepemimpinan; kita tersesaat dan terjebak dalam suatu kepentingan politik tertentu. Sehingga tidak patut kita pamerkan di panggung dunia. Dimana letak harga diri Organisasi Kepemudaan Kita (OKP)? Berapa harga pemuda kita? Karena kita tahu bahwa dalam mengembalikan KNPI sebagaimana mestinya, itulah peran para OKP.

Pada saat pemuda-pemuda India dan Cina berebut posisi-posisi milyader dunia, apa yang dilakukan para pemuda kita? Bahkan dengan negara-negara tetengga kita saja, taring pemuda di bidang economi tidak tampak.

Pemuda-pemuda kita punya tantangan besar di bidang ekonomi kedepan. Dalam cermatan saya, roda perputaran ekonomi Asia akan kembali ke Dwipantara kita dalam kurung waktu 5 sampai 10 tahun kedepan. Energi akan menjadi pertimbangan utama.

Jangan sampai peluang kedepan justu direbut para pemuda India, Cina maupun para negara tetangga. Pemuda kita saat ini yang bertanggung jawab jika negri ini dijajah secara ekonomi. Pemuda Indonesia melalui wadah KNPI harus siap dan in-control serta bertanggung jawab terhadap ekonomi bangsa ini kedepan. Pemuda kitapun harus tertantang untuk merebut nobel ekonomi melalui karya-karya demi rakyat Indonesia.

Tetapi yang lebih penting adalah pemuda bangsa ini haruas bersatu demi menyelamatkan bangsa ini dari Krisis ekonomi global yang sedang menerpa kita. Inilah tantangan KNPI sebagai wadah kepemudaan.

Pada saat saya berkumpul dengan pemuda-pemuda yang ingin membuat suatu gerakan ‘rebut kembali Indosat’, terlihat betapa tidak berintegritas pemuda kita. Jika kita meributkan kasus Indosat, akan ada banyak efek domino yang bisa terjadi. Kita patutnya perfikir bagaimana kita menyelamatkan aset-aset bangsa yang masih tersisa. Pertahankan Krakatau Steel dari serbuan Mitel, Tata dan Ambani yang merupakan tiga raksasa India! Itulah integritas di bidang ekonomi yang intelektual. Bagaimanapun saya respect terhadap Sekjen KNPI yang memimpin gerakan tersebut yang sadar dan mengubah niatnya, itu adalah cermin sebagai seorang satria yang bijak dan cermat menghadapi sitasi serta berani berintrospeksi.

Suatu strategi harus diciptakan sebagai pemimpin KNPI ke depan yang akan mampu mengubah ekonomi pedesaan, memperluas kemampuan sumber daya pemuda, membangun wadah prasarana yang efektif, serta menggalang kepeduliaan untuk menciptakan kualitas lingkungan yang lebih baik. Pemuda juga sepatutnya membangun organisasi yang lebih dinamik dan modern serta berintegritas dengan ekonomi internasional. Untuk itu kita memerlukan seorang pemimpin yang berpengalaman, berkualitas serta memiliki link-link di setiap daerah. Kita butuh seorang pemimpin pemuda yang punya background dalam hal ini, dan bukan hanya sekedar anggota dewas teras bangsa ini.

Mari kita membangun target 2014, NKRI akan dipimpin rakyat muda bercendekiawan dan berintegritas, modern, dinamik, independen serta menjadi motor-motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Pemuda kita perlu mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Pertumbuhan sumber daya pemuda harus dipacu seraya pemerintah juga sedang dalam proses peningkatan anggaran pendidikan. KNPIlah yang sepatutnya memanfaatkan momentum ini. Jangan sampai pemuda kita masih ada yang buta aksara, itulah tanggung jawab KNPI ke depan. Seorang pemimpin pemuda yang benar-benar fokus saja yang bisa melakukan misi ini.

Rektor Paramadina mengatakan banyak hal yang masih patut dilakukan, salah satunya adalah mengubah sistem birokrasi agar lebih cepat terjadi regenerasi. Kalau perlu legislatif diganti setiap 2-3 tahun. Ini juga akan membuat suatu kompetisi yang kompetitif. Saat ini ada kuota 30% perempuan yang akan manggung di pangung politik, bisakah kita pemuda memenangkan 10% saja bagi pemuda kita.

Fakta bahwa KNPI yang sedang dalam dinamika konflik patut segera diselesaikan denganpikiran yang dingin, agar tidak menjadi suatu presepsi mengenaskan di mata para pemuda dunia. Indonesia masih kerap dianggap sebagai negara yang “berbahaya” dan berpenduduk “beringas”. Ini bisa kita lihat dimana kita sering mendapatkan “Travel Warning” sehingga turis asing sering enggan diperbolehkan ke Nusantara kita yang penuh dengan keindahan. Saya cuman bisa berharap kondisi KNPI saat ini tidak memperburuk citra Indonesia dimata para pemuda dunia. Karena jika itu terjadi, maka kita akan menghadapi masa yang panjang bersama image tersebut. Justru ini adalah kesempatan Pemuda untuk mencontohkan kepada dunia tentang kemampuan kita untuk menyelesaikan konflik dan menyatukan pemuda, maka ini akan menjadi pembelajaran bersejarah bagi dunia

KNPI harus bisa menunjukan dirinya sebagai organisasi yang bisa di percaya oleh pemuda-pemudi dalam negri, maupun menciptakan image yang ramah, indah, serta inteletual di mata internasional. Pemuda sepantasnya berprestasi di bidang olahraga, pendidikan, seni, budaya, pariwisata, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan jika ada Pemuda kita yang berhasil mencapai kedudukan di tingkat dunia para pemuda, sudah sepantasnya kita berbangga hati dan mendukungnya serta mencontohinya.

Pemuda-pemuda kita wajib jaya di pentas olahraga dunia, apa artinya stadiun megah dan pelatihan nasional dari uang rakyat jika tidak ada kesungguhan mengharumkan sang Merah-Putih.

Di bidang seni dan budaya pun sudah hampir tidak pernah terdengar lagi kita mendapatkan penghargaan internasional. Tidak perlu terlalu jauh, pemuda kita jika bisa menanamkan seni dan budaya nasional di diri mereka saja sudah sangat baik. Indonesia kaya akan budaya, mari mencintai dan berbangga pada budaya kita dengan melestarikannya.

Pemuda kita menghadapi tantangan untuk bersatu dalam ekonomi demi Indonesia. Peluang kita terbuka lebar, banyak sekali produk dan jasa yang bisa kita andalkan. Dan hal ini sebaiknya di wadahi KNPI.

Dengan adanya KNPI di setiap daerah, seharunya potensi pariwisata sangat bisa dikembangkan oleh KNPI. Dengan tidak hanya berpatokan kepada Bali, setiap DPD seharusnya membangun landmark kepemudaan yang bisa menjadi objek penelitian maupun wisata nasional maupun internasional. DPD KNPI sepatutnya bersinergi dalam mengembangkan pariwisata lintas nusantara.

Icon KNPI perlu diciptakan dengan mengadakan pemilihan ‘Miss’ dan ‘Mr’ KNPI. Ajeng semacam ini secara langsung maupun tidak langsung akan memicu pengembangan pemudaan yang berwawasan, berjiwa pejuang, serta manjadi trade mark kreatifitas pemuda.

Pemuda bangsa ini menghadpi tantangan bersaing dalam bidang Iptek, khususnya dengan pemuda-pemuda di India. Indonesia terdapat banyak sekali pemuda yang luar biasa pintar tapi belum mendapat wadah guna mengembangkan kemampuan mereka. Adalah tugas KNPI menciptakan suatu Cyberpark atau Cyber City guna adanya wadah tersebut, maka saya yakin kita pun akan dianggap setara dengan India di bidang IT. Adalah tugas pemuda-pemuda di tiap daerah guna memastikan setiap sekolah layak digunakan sebagai proses belajar-mengajar sebagai tugas moral tanpa menunggu pemerintah.

KNPI perlu berperan aktif dalam pemantauan penegakkan hukum maka demokrasi dan pemberantasan korupsi bisa dijalankan secara tegas. Yang lebih penting, jangan sampai KNPI memberi contoh-contoh negatif kepada pemuda dengan terlibat dalam kasus-kasus korupsi, narkoba, teroris, kriminal dan sebagainya.Akan sangat luar biasa jika ini bisa dijalankan.

Kita mestinya mencintai produk dalam negri dan mengunakan produk dalam negri sesering mungkin. Ini juga merupakan bagian dari ketahanan nasional kita. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang menyatukan Dwipantara ini, mari kita lestarikan dengan suka cita. Akan tetapi belajarlah bahasa Inggris dengan fasih agar dapat menyampaikan aspirasi nasional dengan baik saat kita di pangung dunia.

Pemuda KNPI sepatutnya sering studi banding maupun undang negara lain untuk studi banding agar bisa berwawasan lebih luas dalam berkarya demi rakyat serta menjadi figur masa depan bangsa.

KNPI seharusnya membuat Expo untuk pemuda-pemuda seluruh Indonesia agar bisa memamerkan karya mereka serta KNPI bisa menjadi pintu usaha bagi jutaan pemuda. Ini akan menjadi trademark tersendiri bagi KNPI dan pemuda Indonesia. Pemuda Indonesia perlu mempertahankan ciri khas masing-masing daerah sebagai warna-wanri Indonesia yang beragam tapi satu; bangsa Indonesia.

Ironis memang, di masa kedewasaan bangsa ini, Ibu Pertiwi masih terus menangis. Sudah sepatutnya kita introspeksi diri, mengatur barisan, bergandengan tangan, bersatu hati dan bangkit mengembalikan kejayaan Indonesia dan Bangkitkan kembali Semangat kebangkitan Pemuda, agar Ibu Pertiwi kembali bersuka hati.

Kita harus buktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar yang layak dibanggakan. Janganlah menangis KNPI, Bangkitan Integirtas Bangsa!

Abhiram Singh Yadav

Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH)




www.asycentre.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Google